Google Ads dan Penurunan Kualitas Layanannya: Semakin Mengecewakan?
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pengiklan, pemilik bisnis kecil, bahkan digital marketer profesional mulai mengeluhkan satu hal yang sama: Google Ads makin tidak seperti dulu. Layanan yang dulu dianggap sebagai senjata utama untuk mengiklankan bisnis secara digital kini mulai dipertanyakan kualitasnya.
Biaya Naik, Hasil Menurun
Salah satu keluhan utama dari banyak pengguna adalah kenaikan CPC (Cost Per Click) yang tidak sebanding dengan hasilnya. Iklan makin mahal, tetapi konversi justru stagnan, bahkan menurun. Hal ini membuat ROI (Return on Investment) dari kampanye Google Ads makin sulit dikendalikan, terutama bagi pelaku UKM dan advertiser dengan anggaran terbatas.
Sistem Otomatisasi yang Tidak Transparan
Google semakin mendorong otomatisasi kampanye—baik dalam hal penempatan iklan, pemilihan kata kunci, hingga bidding. Masalahnya, pengiklan kehilangan kontrol. Ketika sistem bekerja “dengan caranya sendiri”, hasil bisa jadi tidak relevan. Banyak advertiser merasa dibatasi dan terpaksa mempercayai algoritma yang kadang tidak sesuai dengan tujuan bisnis mereka.
Iklan Tidak Relevan & Penempatan yang Buruk
Beberapa laporan menyebutkan iklan ditampilkan pada situs-situs yang tidak pantas, bahkan click farm. Google telah dikritik karena kurangnya transparansi dalam jaringan Display Network-nya, yang menyebabkan pemborosan anggaran pada trafik yang tidak berkualitas.
Support yang Semakin Tidak Membantu
Jika dulu Google Ads punya tim support yang responsif dan paham teknis, kini banyak pengguna mengeluh bahwa layanan dukungan makin lambat dan generik. Beberapa bahkan mendapat jawaban otomatis atau diarahkan ke dokumentasi, padahal yang dibutuhkan adalah penyelesaian langsung dari masalah iklan mereka.
Monopoli Platform & Pilihan yang Terbatas
Google nyaris memonopoli ekosistem pencarian, dan tentu saja Google Ads menjadi salah satu dari sedikit opsi untuk menjangkau audiens secara luas. Sayangnya, dominasi ini justru membuat mereka kurang peduli dengan feedback penggunanya. Banyak pengiklan merasa seperti "dipaksa ikut" karena tidak punya pilihan lain.
Kesimpulan: Perlu Revisi Besar-Besaran?
Google Ads masih menjadi platform iklan terbesar dan sangat potensial—itu fakta. Namun jika keluhan terus bertambah dan performa terus menurun, kepercayaan pengguna bisa runtuh. Iklan digital tidak hanya soal algoritma, tetapi tentang kepercayaan antara platform dan pengiklan.
Jika Google tidak segera memperbaiki transparansi, kontrol, dan kualitas support, bukan tidak mungkin pelaku bisnis akan mulai mencari alternatif yang lebih bersahabat, meskipun jangkauannya tidak sebesar Google.
0 Comments